DREAM

DREAM
keindahan yang tertuang salam satu Frame

Minggu, 23 November 2014

tugas Kewarganegaraan semester 2, tema bagaimana meningkatkan partisipasi kelompok pemilih pemuda dalam pemilu

PROGRAM PEMUDA BERBICARA (PROPER)
PEMILU TAHUN 2014
NAMA
Putri setia ningsih
NIM
13321116
Tema/pertanyaan
Tugas
Pemilu 2014
Bagaimana meningkatkan partisipasi kelompok pemlih pemuda dalam pemilu
Judul tugas
Program pemuda berbicara (proper)
Due date
Dikumpul pertemuan ke-3 tanggal 28 maret 2014
Jumlah kata
1000 kata

Sebelum tugas anda kumpulkan,periksa kembali tugas anda dengan mengisi lembar check list di bawah ini.
1.   Membaca kembali keseluruhan tugas (proof read).
ü   
2.   Sampul sesuai dengan format standar.
ü   
3.   Isi tulisan sesuai dengan format standar.
ü   
4.   Telah menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar.
ü   
5.   Menggunakan sistem referensi yang benar.
ü   
Pernyataan :
Degan ini saya menyatakan bahwa tugas yang saya buat ini merupakan karya sendiri dan buka hasil plasgiasi.


PROGRAM ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNVERSITAS ISLAM INDONESIA
2014


Pendahuluan
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang dimaksud adalah jabatan sebagai, presiden dan wakil presiden, wakil rakyat diberbagai tingkat pemerntahan dan sampai pada pemlihan kepala desa. Pemilihan Umum Indonesia 1955 adalah pemilihan umum pertama di Indonesia setelah kemerdekaan tahun 1945. Inilah tonggak pertama masyarakat Indonesia belajar tentang demokrasi. Indonesia baru yang sangat muda terseok- seok dalam mempersiapkan pemilu. Situasi keamanan yang belum kondusif, kabinet yang penuh friksi, dan gagalnya pemerintahan baru menyiapkan perangkat Undang-Undang pemilu membuat pemungutan suara baru bisa dilaksanakan 10 tahun setelah kemerdekaan[1].
Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 sudah di depan mata. Tinggal menghitung waktu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 9 April 2014 nanti dan 9 Juli 2014 untuk memilih Presiden dan wakilnya. Partisipasi masyarakat tentunya para pemuda sangat diperlukan dalam menentukan dan menjadi titik balik untuk menilai bagaimana kualitas demokrasi Indonesia ke depannya.
Demokrasi tidak hanya sebagai ideologi yang flexsibel bagi penyelenggara suatu pemerntah namun dapat juga sebaga protes yang jujur, adil, luas, dan bebas bagi suatu calon tokoh figur yang akan memasuki dunia poltik melalui partai poltik untuk menduduki jabatan legislatif maupun eksekutif, yaitu dengan cara pemilu. Di kebanyakan negara demokrasi, pemilu dianggap sebagai tolak ukur, dari demokrasi itu. Hasil pemilu umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap mencerminkan dengan agak akurat partisipasi erta aspirasi masyarakat[2]



PROGRAM PEMUDA BERBICARA (PROPER)
PEMILU TAHUN 2014
          Program pemuda berbicara adalah komunitas sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilih. Proper singkatan dari Program Pemuda Berbicara yang mana Proper ini melibatkan peran serta pemuda  yang seluas-luasnya dimana mereka ditempatkan sebagai pelopor (pioneer) demokrasi bagi komunitasnya. Proper menjalankan agenda sosialisasi dengan berbagai kegatan dalam mengajak pemuda untuk berpartisipasi atau sering dikenal dengan Partisipasi poltik. Dimana partisipasi politik adalah kegiatan seorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy)[3].
Program pemuda berbicara dilatarbelakangi oleh partisipasi pemilih yang cenderung menurun. Jika kita melihat sejarah pelaksanaan pemilu, maka kita akan melihat grafik golput yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. pada Pemilu legislatif tahun 1999 angka golput 10,2 %, 2004 sebesar 23,3 % dan pada tahun 2009 menjadi 29 %. Sungguh, angka yang terbilang cukup fantastis. Bahkan dikabarkan di beberapa media, bahwa golput-lah sebagai pemenang pemilu tahun 2009[4]. “Kasus angka golput yang dapat dipastikan akan berulang saat pemilu mendatang” ujar andrinof Kompas.com, Minggu (28/4/2013).
Hal Ini akan menjadi sesuatu yang perlu dibahas, Karena apabila angka golput lebih besar dari pada angka yang ikut berpasrtisipasi maka pemilu 2014 tidak berjalan dan akibatnya Koruptor akan senang. Karena koruptor beserta pendukungnya menginginkan tingkat golput yang tinggi. Karena golput berarti memperbesar peluang mereka untuk duduk sebagai pemimpin negara. Hal ini harus dijadikan refleksi, bahwa setiap kita harus menggunakan hak suara saat pemilu nanti. Setiap kita harus menjadi pemilih cerdas agar para koruptor tak lagi duduk sebagai pemimpin negara. Setiap kita harus menjadi pemilih berintegritas, agar para pemimpin negeri benar-benar terseleksi, tidak asal jadi.
 Banyak faktor yang menjadikan tingkat partisipasi pemilu menurun, diantaranya banyak pemuda yang jenuh akan janji-janji palsu pelaku politik, ketidakpuasan dalam kinerja sistem politk yang tidak ada perubahan, sulitnya registrasi atau syarat untuk menjadi pemilih pemilu, sulitan prosedur pemilu bagi wni dan mahasiswa  yang berada di negara lain ataupun merantau,  dan kurangnya pengetahuan tentang arti pentingnya pemilu bagi sistem demokrasi sebuah negara dan lain sebagainya.
Proper mengajak pemuda untuk berpartisipasi dalam pemilu dengan cara, yang pertama memberikan pendidikan pemilu kepada pemuda dari SD, SMP, SMA dengan cara mengajak untuk mempelajari kembali pendidikan formal PKN (pendidikan Kewarganegaraan) dan mengajak mahasiswa untuk mengikuti kuliah umum ataupun seminar.
Yang kedua, dengan cara memberitahukan pemilu melalui media massa koran, radio, televisi, dan internet (blog, facebook, dan twitter), fatwa haram oleh ulama jika golput. Proper juga akan membuat sebuah flm pendek mengenai pentingnya pemuda dalam berpartisipasi mengkuti pemilu dan akan di unggah di media online seperti you tube. Proper akan terus aktif dalam partisipasi pemilu dengan mengajak pemuda datang ke TPS.
Ketiga, parpol akan turun langsung kelapangan mengajak pemuda untuk berpartisipasi mengikuti pemilu ataupun datang ke TPS dengan memberi nuansa yang berbeda seperti memberi hiburan pada suasana pemilu. Yang keempat, parpol akan memfasilitaskan dan mempermudah proses pendaftaran dalam menyumbangkan suara di pemilu bagi mahasiswa ataupun pemuda yang merantau. Bentuk peran serta pemuda ini diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kesadaran tinggi serta tanggung jawab penuh masyarakat untuk menggunakan haknya dalam pemilu secara optimal.


Kesimpulan
          Demokrasi tidak hanya sebagai ideologi yang flexsibel bagi penyelenggara suatu pemerntah namun dapat juga sebaga protes yang jujur, adil, luas, dan bebas bagi suatu calon tokoh figur yang akan memasuki dunia poltik melalui partai poltik untuk menduduki jabatan legislatif maupun eksekutif, yaitu dengan cara pemilu. Di kebanyakan negara demokrasi, pemilu dianggap sebagai tolak ukur, dari demokrasi itu. Ada selogan yang mengatakan ”tidak memilih, tidak boleh mengkritik, Oleh karena itu kita sebagai pemuda penerus bangsa harus ikut serta dalam partisipasi pemilu di indonesia agar kita menjadi pemuda yang kritis, tidak ikut-ikutan dan hanya menuruti apa kata pemerintah tanpa melihat efeknya.


[1] http://indonesiasatu.kompas.com/pemilumasa
[2] Budiarjo, miriam. 2008 “dasar-dasar ilmu politik” Gramedia Pustaka Utama: jakarta, hal. 461
[3] Budiarjo, miriam.1998 “partisipasi dan partai politik” yayasan Obor, jakarta. Hal 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar