PROSES KOMUNKASI YANG TERJADI
DI KELUARGA BAPAK SUTIMIN
OLEH :
PUTRI SETIA NINGSIH (13321116)
DOSEN:
MARFUAH SRI SANITYASTUTI
PROGRAM ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL
BUDAYA
UNVERSITAS ISLAM INDONESIA
2014
DESKRIPSI
Penelitian
ini berjudul “ Proses Komunikasi di Keluara Bapak Sutimin. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui keterpaduan dan adaptasi Bapak, Ibu dan Anak pada saat
melakukan komunikasi dalam keluarga. Keluarga merupakan sistem sosial terkecil
yang ada di dalam masyarakat. Hal ini terjadi, sebab di dalam keluarga terjalin
hubungan yabg kontinyu dan penuh kekaraban, sehingga jika diantara anggota
keluarga itu mengalami peristiwa tertentu maka, anggota keluarga yang lain
biasanya ikut merasakan peristiwa itu. Komunikasi didalam keluarga sangat
dibutuhkan untuk menjalin sebuah kebahagiaan, saling bertukar pikiran baik
suami istri maupun orang tua kepada anaknya
makalah
ini menjelaskan bagaimana proses komunikasi dari keluaga besar bapak sutimin,
yang mana keluarga ini bertempat tinggal d riau tepatnya di desa sei pagar
sp.2, kaeluarga ini berjumlahkan 6. Ayah bernama sutimin berprofesi sebagai
ketua Koperasi Unit Desa (KUD) , ibu bernama aminah berprofesi sebagai guru SD
di desanya, mereka mempunyai anak empat anak pertama bernama arif yang sekarang
duduk di bangku kuliah di UIN Sultan Syarif Kasim jurusan Bahasa Arab semester
4 angkatan 2011, anak yang kedua bernama Betty Augusta Elfaretta yang sekarang
duduk di bangku kuliah di UIN Sultan Syarif Kasim jurusan Managemen angkatan
2013, anak yang ketiga bernama alvin yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar
kelas 5 dan anak yang terakhir yaitu bernama noufal yang masih berumur 5 tahun.
Keluarga
bapak sutimin sangat terbuka dan saling menolong satu dengan yang lain. Hubungan
anak denga orang tua sangat di utamakan dan erat, keterbukaan membuat keluarga
ini menjadi keluarga yang memahami kepentingan masing-masing, saling menyayangi.
Penulis melakukan observasi di keluarga bapak sutimin karena penulis sering
sekali melihat anak-anak jalanan yang mempunyai latar belakang di keluarga yang
mampu di sisi ekonomi, mereka berkecukupan tapi kenapa mereka jadi anak
jalanan? Setelah di teliti ternyata mereka mempunyai tekanan batin di dalam
keluarga. Dan ada juga penulis menemukan anak yang berkelakuan tidak semestinya
seperti merokok, narkoba dan salah pergaulan, dan ternyata dia begitu karena di
dalam keseharian mereka di rumah tertekan oleh peraturan-peraturan yang ada di
rumah.
Penulis
menggunakan metode Deskriptif, yang menggambarkan sejumlah variable yang
diteliti tanpa melakukan pengujian jalinan (hubungan) antar variable yang
diteliti.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskripsi dalam bentuk survey. Metode pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, angket, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Sedangkan
instrumen (alat) penelitiannya adalah mencatat hasil observasi, pedoman
wawancara, mensitir kepustakaan (buku, teks, dokumentasi, file, jurnal, artikel
dimedia massa cetak).
Adapun manfaat yang diperoleh ketika melakukan
observasi komunikasi dalam keluarga bapak sutimin, yaitu memberikan masukan
kepada keluarga untuk melakukan hubungan keluarga yang harmonis sehingga
komunikasi akan berjalan dengan efektif, memberi masukan pada anak-anak agar
mereka lebih berani mengeluarkan inspirasinya kepada kedua orang tuanya.
PEMBAHASAN
A. PERAN PENTING KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
keluarga
adalah tempat pertama kali kita mendapatkan pelajaran. Dari mulai belajar
berbicara hingga belajar bersosialisasi.
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi diantara orang tua dengn
anak-anaknya dan suami dengan istri, dalam berbagai hal sebagai sarana bertukar
pikiran, mensosialisasikan nilai-nilai kepribadian orang tua kepada anaknya,
dan penyampaian segala persoalan atau keluh kesah dari anak kepada kedua orang
tuanya. Jadi hakekat komunikasi keluarga dilaksanakan sebagai upaya untuk menciptakan
keluarga yang saling mengenal dan saling memahami sesama anggota keluarga
sehingga dari situ dapat tercipta suasana yang harmonis dalam keluarga
tersebut.
Untuk
mencapai sasaran komunikasi seperti itu, kondisi keluarga yang harmonis sangat
berpengaruh dalam komunikasi keluarga. Sebagaimana dikatakan Berger bahwa
keluarga normal atau keluara harmonis dapat berpengaruh terhadap proses
komunikasi keluarga. Artinya, dalam keluarga jarang terjadi sikap pertentangan
antar anggota, tidak saling menyudutkan atau mencari kambing hitam dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
B.
FUNGSI
KOMUNIKASI
Karena
komunikas mempunya fungsi yang sangat berperan bagi kehidupan manusia, yang
pertama fungsi komunikasi sebagai komunikasi
sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun
konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh
kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat
komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Contohnya
bapak sutimin bercanda kepada salah satu anaknya dan ibu sedang mencertakan
dongeng kepada noufal anak terakhir dari bapak sutimin.
Kedua
fungsi komunikasi adalah sebagai komuikasi ekspresif yang dapat
dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak
otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh
komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan atau
emosi kita. perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui
pesa-pesan nonverbal seperti sayang, rindu, takut dan marah dapat disampaikan
lewat kata-kata, namun terutama lewat perilaku nonverbal. contohnya betty yang
sedang sekolah jauh dari orang tuanya rindu dengan ibunya dan akhirnya betty
pulang untuk melepaskan rindu tersebut dan ketika sudah di rumah betty memeluk
ibunya.
“betty
: ibu... (sambil memeluk erat), betty
kangen buk”
“ibu : iya anak ku yang paling cantik, (sambil
mencium kening betty”
Ketiga
fungsi komunikasi adalah komunikasi yang
dilakukan secara koletif. Suatu komunitas sering melakuka upacara-upacara
berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, mulai dari upacara kelahiran,
sunatan, ulang tahun perkawinan, hingga upacara kematian. Dalam acara-acara
tersebut orang mengucapk an kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku
simbolik. Seperti salat kaum muslim yag mengarah ke ka’bah melambangkan
kwsatuan dan persatuan umat muslim yang ber-tuhan satu (Allah). Contohnya
keluarga bapak sutimin selalu melakukan sholat berjama’ah di waktu subuh dan
magrib.
Keempat
fungsi komunikasi adalah komunikasi
instrumental yang mempunyai tujuan umum: menginformasikan, mengajar,
mendorong, mengubah, sikap dan keyakinan, dan mengubah, perilaku atau
mengarahkan tindakan, dan juga menghibur. Cotohnnya bapak sutmin mengajak
anak-anaknya untuk saling memberi dan saling memaafkan apablila salah satu
anaknya bertengkar. Yang tua mengalah kepada yang muda.
C.
PROSES
KOMUNIKASI
1.
Proses
Komunikasi Primer
Proses
penyampaian pikiran dan perasaan dengan menggunakan lambang sebagai perantara,
lambang adalah bahasa body language, sentuhan dan parabahasa. Contohnya ibu
aminah mengobrol dengan betty secara bertatap muka.
2.
Proses
Sekunder
Proses
primer dengan tambahan perantara dengan medai lan seperti media cetak dan media
massa, media elektronik, media non massa seperti telpon dan surat. Contohnya ketika
betty menanyakan kabar kepada kedua orang tuanya maka betty menggunakan perantara
media telepon.
D.
MODEL PROSES KOMUNIKASI
a)
Model
proses komunikasi umpan balik
Model
proses yang paling sederhana untuk- komunikasi informatif, Tidak diketahui
informasi sebelum dan sesudahnya, Pesan dan umpan balik merupakan informasi.
Gambar
1.1 model komunikasi dengan umpan balik
Contohnya
ketika ibu aminah menyampakan pesan kepada betty ketika ibu hendak pergi
bekerja, ibu menyuruh betty untuk bersih-bersih rumah. Dalam percakapannya
yaitu :
“ibu :
betty.. nanti bersih-bersih rumah ya?”
“betty : iya ibu,,” (sambil menganggukkan kepala)
Dari
percakpan tersebut ibu sebaga sumber(komunikator) dalam menyampaikan
pesan dan betty sebaga penerima pesan
(komunikan) dari percakapan di atas
ada umpan balik yitu jawaban ’’iya’’
oleh betty kepada ibunya.
b)
Model
proses komunikasi timbal balik
gambar 1.2 model komunkasi timbal balik.
Two way traffic
communication yang artinya Dua peserta komunikasi saling menyusun dan mengurai
sandi merupakan lanjutan dari proses sebelumnya dan awal dari proses sesudahnya,
Menggunakan pesan bersama menuju pada kemiripan pesan sesuai makna
masing-masing. Contohnya betty sedang mengirim pesan melalui sms kepada masnya
yaitu mas arif.
c)
Model
proses komunikasi memusat
Gambar
1.3 model komunikasi memusat
Proses komunikasi
untuk saling memahami dengan pengutaraan dan penafsiran pesan. Menuju pada
saling pengertian yang lebih besar tentang makna masing-masing pihak pb
(pengertian bersama ), pb sebagai hasil akhir yang ideal dalam proses
komunikasi tapi tidak akan pernah bisa memahami makna pihak lain secara
sempurna mengingat mustahil ada persamaan frame of reference dan field of
experience antara 2 orang atau lebih. Contohnya ketka ibu aminah mengajar
murid-muridnya di kelas.
E. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI YANG ADA DI DALAM KELUARGA
1.
Komunikasi
adalah proses simbolik
Yang
dimaksud komunikasi adalah proses simbolik adalah kombinasi dari komunikasi verbal dan nonverbal.
yang mana kombinasi tersebut adalah komunikasi dengan menggunakan lambang
melputi kata-kata (pesan verbal).
2. Setiap perilaku mempunyai potensi
komunikasi
Yang
dimaksud adalah setiap perilaku seperti bahagia, senyum, cemberut mempunyai
makna dan arti tersendiri didalam komunikasi. Komunikasi terjadi bila seorang
memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
Contoh
untuk prinsip komunikasi proses smbolik
dan setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi yaitu ketika betty akan
pergi kepesta ulang tahun teman, sebelum berangkat betty meminta pendapat
tentang penampilannya dan ibunya sambil melambaikan tangannya sambil
mengerutkan keningnya dan berkata tidak cocok dengan warna jilbabnya. Dan
kebetulan ketika alvin pulang dari sekolah dengan wajah yang lesu, ibu segera
menyuruh alvin untuk istirahat dan segera menyuguhkan makan dan minum. Ibu tau
raut wajah alvin yang lesu dikarenakan capek dan lapar selama beraktifitas
seharian di sekolah.
“betty : ibu betty mau k acara ulang tahun temen,
baju sama jilbab betty wrnanya sudah serasi blom buk?”
“ibu : ehh (sambil melambaikan tangan dan
mengerutkan kening) tidak cocok sayang, jilbabnya ganti warna hitam. Pasti
cocok”
Dengan
suasana dan cuaca yang panas, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu.
Tok...
tok... tok...
“alvin : assaalamualakum... (alvin mengetuk pintu
“tok.. tok.. tok..”)”
“ibu : walaikum salam,, (sambil berjalan
menghampiri pintu dan membuka pintu)
“alvin : hmmm... panas bu (dengan raut wajah lesu
alvin segera melepas seagam sekolahnya)”
Datang
kakaknya yaitu betty...melhat adeknya yang lesu, sambil menanyakan sesuatu kpd
adeknya
“betty : kenapa kamu vin.. capek?”
kasihan..(ngeledek sambil mengulurkan lidahnya)
“ibu : kakak.. jangan ngeledek adeknya ah,
kasihan tuh alvin kecapekkan pulang sekolah jalan kaki” (sambil memberi minum
dan makan siang)
dari
percakapan di atas, menandakan bahwa ada komunikasi proses simbolik prinsip antara ibu dan betty, melambaikan tangan
dan mengerutkan kening merupakan lambang
atau simbolik bahwa ibu tidak setuju, dan kata-kata tidak merupakan pesan verbal dan ketukkan pintu yang dilakukan alvin
merupakan lambang atau simbolik dan
kalimat assalamualaikum yang
diucapkan alvin merupakan pesan verbal,
yang menandakan bahwa alvin telah pulang. Dan selanjutnya Setiap perilaku mempunyai potensi komunikas ketika betty mengambiri
adiknya dan bertanya “kenapa kamu vin?
Capek ya” ini menunjukkan bahwa betty sudah memperediksikan raut wajah
alvin yang lesu karena capek dan karena ibu jugak tau bahwa anaknya beraut
wajah lesu karena capek sehingga ibu aminah menyiapkan minum dan makan siang
untuk alvin.
3. Komunikasi punya dimensi isi dan
dimensi hubungan
Dimensi
isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal.
Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan.
Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga
mengisyaratkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengsyaratkan bagaimana
hubungan para peserta komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu
ditafsirkan. Contohnya ketika ibu aminah memakai baju baru yang dibelinya dan
ibu aminah memintak pendapat kepada bapak sutimin,
“ibu : pak bajunya cocok gak kalau ibu pakai?”
“bapak : cocok
buk”
bapak berkata seperti itu untuk
menyenangkan hati bu aminah, walau kenyataannya pakaian yang di pakai ibu tidak
cocok menurut bapak sutimin.
4. Komunikas
berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Komunikasi
yang dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak
disengaja sama sekali (ketika anda melamun sementara orang memperhatikan anda).
Hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari (ketika anda
menyampakan pidato.
5. Komunikasi terjadi dalam konteks
ruang dan waktu
Makna
pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (temaksud iklim, suhu,
insensitas cahaya, dan sebaganya), waktu, sosial, dan psikologis. Yang mana
waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan.
Contohnya
suatu ketika betty sedang asyik bermain handphone dan tiba-tiba ada orang asing yang tidak dikenal mengajak
mengobrol dan orang tersebut menawarkan produk kepada betty ni merupakan contoh
dari prinsip komunikasi berlangsung
dalam berbagai tingkat kesengajaan. Dan karena waktu dan tempatnya sesuai
sehingga ada kesempatan untuk sales menawarkan produknya kepada betty ini
merupakan contoh dari prinsip Komunikasi
terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
.“sales
: sore mbk, boleh mintak waktunya sebentar?”
“betty
: iya, ada apa ya?, (sambil bingung, karena betty tidak tau dia siapa)
“sales
: dengan ibu siapa ya, kalau boleh tau?”
“betty : betty augusta elvaretta”
“sales : saya dari perusahaan orflame ingin sedikit
berbagi nformasi mengenai produk kosmetik dari oriflame yang aman dan baik
untuksemua jenis kulit ibu” (sambil memperlihatkan produk oriflame)
Keterangannya betty adalah
komunikan dan si salesnya adalah komunikator, betty tidak menyangka bahwa dia akan
berbicara kepaa orang asing dan karena waktunya di jam 15.30 tidak terlalu sore
makan sales mempromosikan produk kpd betty.
Contohnya
lain untuk prinsip Komunikasi terjadi
dalam konteks ruang dan waktu ketika
arif ditengah malam menelfon ibunya yang mana waktu itu ibu sedang istrahat.kunjungan
seorang pria kepada betty di malam minggu ,yang mana pria tersebut tidak
dikenali oleh ibunya akan dimaknai lain oleh ibunya dibandingkan dengan
kedatangannya pada malam biasanya. Dan ketika dalam waktu sholat tiba-tiba
noufal mengajak ibunya bermain sedangkan ibunya sedang melaksanakan sholat
Kehadiran
orang lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang yang
berkomunikasi. Contohnya betty dengan kakaknya yaitu arif sedang diam-diam
berkonflik akan merasa canggung dan akhirnya ibunya menjadi orang yang
menyatuhkan mereka berdua dan akhirnya mereka saling sapa menyapa.
1.
Komunikasi
melibatkan prediksi peserta komunikasi
Ketka
orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka.
Contohnya saja ketika di keluarga pak sutimin, suatu ketika betty meminta uang saku kepada bapaknya tanpa
ragu-ragu lagi betty sudah berkeyakinan akan diberi uang saku kepada bapaknya.
“betty :
bapak betty mau berangkat ke pekanbaru, mintak uang sakunya” (dengan
harapan akan di beri uang)”
“bapak : berapa butuh?
Tanpa
ada keraguan lagi maka bapak segera mengambil uang dan memberi uang kepada
betty.
2.
Komunikasi
bersifat sistemik
Komunikasi setiap individu adalah suatu sstem yang hidup
(a living system). Organ-organ dalam
tubuh kita saling berhubungan. contohnya ketika ibu aminah mendapatkan rezeki
yaitu mendapatkan giliran menapatkan uang arisan, dengan perasaan senang dan
bahagia ibu memasak sambil bernyanyi.
3.
Semakin
mirip latar belakang sosial-budaya semakin efektiflah komunikasi
Komunikasi
yang terjadi karena adanya kesmaan baik dari latar sosial (tingkat pendidikan
dan tngkat ekonomi)- budaya ( ras atau suku, agama, bahasa) semakin efektif
mendorong keserasian dalam berkomunikasi. Yang mana komunikasi yang efektif
adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya
(orang-orang yang sedang berkomunikasi. Contohnya keluarga bapak sutimin
mempunya bahasa dan budaya yang sama yaitu sama-sama orang jawa dan bisa
berbahasa jawa sehingga mereka berkomunikas dengan nyaman. Dan selain itu
ketika betty dan arif liburan dan mereka saling bertukar pikiran tentang
kegiatannya di kampus, karena mereka mempunyai kesamaan dalam latar belakang
sosial y aitu sama-sama kuliah di uin suska maka pembicaraan mereka saling
nyambung.
“betty : mas..?”
“arif : opo dek?”
“betty : di uin suska iku orak entok makai celana
ya?, nopo toh mas?”
“arf : yoo iku memang peraturan dek, jadi yo
orak intok d langgar, men ketok sopan, kan d uin itu mementingkan keslaman
dalam berpakaian”
Dari
percakapan di atas, menunjukkan bahwa ada kesamaan budaya yaitu sama-sama dari
keturunan jawa sehingga arif dan betty berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
jawa dan saling menyambung dan topik pembcaraannya juga ada kesamaan dalam
sosial pendidikan yaitu sama-sama kuliah dari UIN sUSKA.
4.
Komunikasi
bersifat nonsekuensi
Maksudnya
adalah komunkasi yang bersifat dua arah. Ketika seseorang berbicara kepada
seseorang lainnya atau kepada sekolompok orang contoh seperti ketika bapak
sutimin mengumpulkan anggota keluarganya, yang mana bapak sutimin sedang
membicarakan tentang permasalahan di dalam keluarganya dengan secara tidak
sengaja betty melakukan komunikas dengan adiknya yaitu alvin, dan betty tidak
memperhatikan bapaknya berbicara melainkan asyik mengobrol dengan alvin
adiknya.
5.
Komunikasi
bersifat persesual, dinamis, dan transaksional
Komunikasi
yang juga waktu dan eksistensi,
komunikasi tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir , melainkan merupakan
proses yang sinambung (continuous). Contohnya dalam keluarga bapak sutimin
yaitu bapak sutimin memintak tolong kepada anaknya untuk mengambilkan buku di
meja.
“bapak : alvin...? (dengan nada suara yang tinggi)
“alvin : iya pak, ada apa?” (bergeggas menghampiri
bapaknya)
“bapak : ambilkan buku bapak d atas meja ya..?”
“alvin : iya pak (sambil jalan menuju meja)”
6.
Komunikasi
besifat irreversible
Komunikasi
yang suatu perilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena merupakan peristiwa,
perilaku berlangsung dalam waktu dan
tdak dapat “di ambil kembali”. Contohnya dalam keluarga bapak sutimin yaitu
ketika alvin disuruh memilih membeli “sepeda
atau motor?”. Dan akhirnya alvin memilih untuk membeli sepeda dan akhirnya
alvin dibelikan sepeda, suatu ketika alvin merasa bosan dengan sepedanya dan
alvin menyesal ketika bapaknya menyuruh alvin memilih untuk membeli sepeda atau motor, kenapa alvin
tidak memilih dibelikan motor.
“bapak : alvin kamu mau bapak belikan sepeda atau
motor?”
“alvin : eehhh... (sambil berfkir), aku belkan
sepeda aja pak”
“bapak : oh ya udah, bapak beli sepedah ya untuk
kamu?”
“alvin : ok bapak”
Ketika
sudah d belikan sepedah, dan akhirnya alvin menaiki sepdah kemana-mana, suatu
ketika dia melihat temannya mengenai motor dan akhirnya alvin juga ingin
memiliki dan menaiki motor. Dalam hati kecil alvin berkata “ kenapa ya kemarin
aku ditawarin memilih sepedah atau motor, kenapa aku memilih sepedah” duh
menyesal aku. Dari penyesalan alvin dia tidak bisa kembali lagi ke waktu itu
dimana dia di suruh memilih sepedah atau motor.
7.
Komunikasi
bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Banyak persoalan
dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi
bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan permasalahan. Contohnya
ketika noufal menangis karena mainannya di rusak oleh alvin, karena noufal
tidak terima maka noufal mintak di perbaiki karena alvin tidak bisa memperbaik
maka alvin membujuk noufal dan memintak maaf. Tetap noufal tdak memaafkan
kakaknya dan tidak mau mendengar alasan kakaknya.
“noufal : hiks hiks hiks huhuhuhu,, (suara
tangisan noufal)”
“ibu : kenapa anak lanang?”
“nofal : hu..hu..hu.. itu buk mobilan-mobilan
adek d rusak sama mas alvin”
“ibu : oh alah, mas alvin.. sini, mintak
maaf sama dek noufal” (menyuruh alvin untuk meminta maaf kepada adeknya”
“alvin : adek noufal maafin mas ya, mas gak
sengaja” (dengan penuh harapan bisa d maafkan)
“noufal : GAK (dengan suara lantang) pokoknya gak
mau, mas udah ruakin mobil-mobilan adek, mas jahat hu..hu.. hu.. (sambil
menangis kencang)”
Dari
percakapan di atas menunjukkan bahwa nofal tidak mau memaafkan masnya, karena
menurut noufal dengan mintak maaf mobil-mobiannya tdak bisa kembali kesemula.
F.
KOMUNIKASI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
a) Perkembangan lmu komunikasi periode
pengetahuan (know)
Zaman
Yunani kuno (400 SM) oleh Protagoras, Socrates, Plato, Aristoteles- Komunikasi sebagai
interaksi simbolik dikaji untuk mengefektifkan dengan prasasti-prasasti. Kaum
Sofis – mengembangkan menjadi retorika yaitu kepandaian berbicara untuk mengajarkan
pengetahuan politik dan pemerintahan. Ditemukan mesin cetak th 1440 oleh John S Gutenberg sehingga komunikasi
dapat dilakukan dengan tulisan cetak disebut Zeitungkunde.
Abad ke 17 produk cetak
semakin bervariasi sehingga kegiatan komunikasi disebut Zeitungswisensaft.
Di Romawi Kegiatan
komunikasi diefektifkan oleh raja untuk mengumunkan kegiatan kerajaan dengan
papan pengumuman disebut Acta diurna. Setelah dilaksanakan dengan produk cetak
disebut Jurnalistik yaitu laporan sehari-hari.
b) PERIODE
ILMU PENGETAHUAN
Tahun 1903 Joseph Pulitzer
mendirikan School of Journalism untuk mendidik para wartawan.
Tahun 1957 oleh Robert
Bierstedt dalam buku “The Social Order” memasukkan Jurnalistik sebagai ilmu
terapan(terpakai) Perkembangan teknologi komunikasi membuat Jurnalistik
sudah tidak memadai sehingga ilmu ini menjasi Mass Communication.
Mass Communication ternyata
tidak mencakup keseluruhan proses komunikasi sehingga lebih tepat dengan
Communicology atau communication
science. Tahun 1967 oleh
Keith Brooks – Comunicology merupakan integrasi prinsip-prinsip komunikasi yang
diketengahkan oleh ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu.
Joseph A Devito- Ilmu
Komunikasi meliputi konteks, sumber, penerima, saluran, gangguan,encoding,
decoding, feed back dan efek disebut kesemestaan komunikasi.
Departement of Communication
University of Hawai- communication As a Social Science dengan kriteria : Teori,
Analisa kuantitatif (empiris), Tradisi yang diakui.
Ilmu Komunikasi adalah Ilmu
Sosial dengan kajian : Intra personal Communication,
Inter Personal Communication,
Group Communication,
Mass Communication,
Inter Cultural
Communication.
c)
COMMUNICATION SCIENCE/COMMUNICOLOGY
l Syarat
science :
¡ Knowledge, Prasangka, intuisi, trial and error
¡ Sistematis, berkesinambungan
¡ Obyectif, dapat dikontrol
¡ Rasional, argumentatif dan kausalistik
l Komunikasi
sebagai science:
¡ Empiris, dapat ditangkap dengan indera
¡ Teoritis, konsep, teori,postulat yang konsisten
¡ Komulatif,berkembang secara akumulasi
¡ Aplikatif, diterapkan pada bidang komunikasi
l Communication- Communist- Sama makna.
l Wilbur Schramm, Membangun persamaan.
l Astrid S Susanto, Isi pesan milik bersama.
l Harold Lasswell, Who, Says what, In which channel, To
whom, With what effect.
¡ Who ? – Source
¡ Says what ? – Message
¡ In Which Channel ? – Channel ( Media )
¡ To whom ? – Receiver
¡ With What Effect ? – Effect ( Impact
G.
KOMUNIKASI
NONVERBAL
Komunkasi Nonverbal
adalah bahasa tapi tanpa kata, komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan
komunikasi verbal- bukan apa yang dikatakan melainkan bagaimana ia
mengatakannya. Contoh dalam komunikasi bapak sutimin yaitu arif bertepuk tangan
melihat kepandaian adiknya dalam berhitung, dan arif melakukan “tos” kepada
alvin adiknya.
H.
KOMUNIKASI
VERBAL
Komunikasi verbal
adalah komunikasi semua jenis simbol dengan satu kata atau lebih. Bahasa adalah
sistem kode verbal yang seperangkat simbol yang dikombinasikan untuk digunakan
oleh suatu komunitas. Kata-kata adalah abstraksi reabitas indvidu yang tdak
mampu menimbulkan reaksi. Contohnya ketika ibu aminah membeli sayuran kepada
pak dito seorang penjual sayuran keliling.
“ibu : beli bawang, pak ya”
“Pak dito : beli bawang apa buk, bawang merah, bawang
putih atau bawang bombay?”
“ibu : bawang merah pak”
Dari percakapan di
atas, menunjukkan bahwa kata-kata adalah abstraksi kita yang tidak mampu
menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili
kata-kata itu, seperti percakapan di atas, kata bawang realitas apa yang
diwakili oleh setiap kata itu, begitu banyak ragam bawang, ada bawang merah,
bawang putih dan bawang bombay.
KESIMPULAN
Keluarga adalah
salah satu pendidikan yang pertamakali kita peroleh, peran orang tua sangat
diperlukan, karean mereka adalah orang pertama yang kita kenal. Maka orang tua
sejak dini sudah harus mengajarkan perlaku dan bahasa yang baik dan benar.
Komunikasi bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja, komunikasi adalah suatu proses pertukaran
ide atau gagasan baik itu secara verbal atau pun nonverbal. sehingga apabila di
dunia tidak ada yang namanya komunikasi
maka kita tidak bisa mengutarakan ide, perasan ataupun gagasan. Dalam
kehidupannya manusia tidak dapat berdiri sendiri, manusia dikategorikan sebagai mahluk sosial
yang perlu mengadakan komunikasi dengan manusia lainnya, ataupun menyatakan
pendapat, perasaan, kemauan dan keinginan agar orang lain dapat memahami keinginan
kita begitupula kita dapat memahami keinginan orang lain. Dengan kodratnya
demikian secara tidak langsung manusia akan membuat suatu komunitas yang lebih
besar yang disebut masyarakat yang terdiri dari beberapa keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar